Budidaya Alpukat Pemenang Juara Lomba Buah
















Ada beberapa catatan alpukat lokal yang memenangkan juara lomba, baik lomba lokal maupun nasional. Umumnya dalam perlombaan, pemilik buah alpukat membawa sampel yang akan ikut kontes, kemudian juri akan menilai berdasarkan rasa, besar, jenis kulit, ukuran sampai penampilannya.


Jika sebuah varietas lokal telah memenangkan kompetisi, berikutnya pemilik akan memeliharan dan mengembankan pohon induk untuk dijadikan sumber entres alpukat sebagai cara untuk proses perbanyakan. Umumnya, indukan alpukat juara tersebut sudah teruji dan berumur tahunan, sehingga dipastikan memang telah terbukti kualitasnya.


Jika ingin mengebunkan, maka perlu mendapatkan varietas alpukat yang valid, sehingga tidak salah dalam investasi, mengingat usia alpukat akan berbuah sekitar 3 tahun.


Selain kevalidan, perlu juga memastikan adaptabilitas alpukat terhadap tingkat ketinggian kebun. Hal ini penting, karena tidak semua alpukat cocok dikebunkan di dataran tinggi ataupun dataran rendah. Oleh karena itu, menjadi sangat penting memilih varietas yang cocok dengan tingkat ketinggian tanah.

Beberapa ciri alpukat yang umumnya cocok dikebunkan didataran tinggi diatas 700 MDPL :

1. Kulit tebal dan keras

2. Kulit bertekstur kasar

3. Ukuran cenderung kecil sampai sedang

4. Kulit tidak glowing

5. Tahan lama dari kebusukan


Dengan melihat ciri-ciri tersebut, maka bisa dipastikan alpukat tersebut mampu beradaptasi dengan dataran tinggi.

Beberapa akibat jika kita salah mengebunkan alpukat dataran rendah di dataran tinggi :

1.       Serangan lalat buah

2.       Alpukat berair

3.       Pembusukan buah

4.       Rasa tidak sesuai dengan aslinya


Jika terjadi kesalahan dalam mengebunkan alpukat, tidak disarankan mematikan pohon alpukat. Akan lebih ekonomis jika dilakukan dengan melakukan top working pohon alpukat dengan varietas yang cocok dengan lokasi, tanah dan ketinggian.


Proses top working ini lebih ekonomis dilakukan dibandingkan dengan mematikan pohon. Jika dirawat dengan baik, proses top working dapat menghasilkan buah yang diinginkan dengan masa berbuah yang jauh lebih pendek dibanding dengan menanam bibit dari awal.