Tampilkan postingan dengan label a Pembibitan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label a Pembibitan. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Desember 2024

3 Metode Pembibitan Pisang dari Bonggol Pisang dengan Metode Split, BIT & PIF

 

Ada 3 metode pembibitan pisang dengan menggunakan bonggol pisang sebagai bibit utamanya. Metode bonggol ini relatif lebih murah dengan hasil anakan pisang yang sangat banyak, sehingga layak Anda pilih untuk mengembangkan bibit pisang secara ekonomis.


1. Metode SPLIT
Metode pembibitan pisang dari bonggol dengan menggunakan metode split adalah dengan membelah bonggol dibagian tengah yang mengenai pusat bonggol atau appical meristem.

Cara Metode Split :
a. Pembelahan bisa tergantung dengan besar kecilnya bonggol, bisa menjadi 4 bagian atau 8 bagian yang menghandung tunas.
b. Dari bagian yang telah dipisahkan, kemudian rendam dalam larutan fungisida, bakterisida atau insektisida untuk mencegah berkembangnya jamur, bakteri dan insek.
c. Selanjutnya rendam kedalam Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang dapat dibuat sendiri dari bawang merah, lidah buaya, atau dari bahan yang merangsang pertumbuhan
d. Selanjutnya masukkan dalam media tanam di bedeng atau polibag agar tumbuh anakan dari belahan pisang
e. Pemanenan bibit pisang jika sudah berdaun 3 lembar, kemudian pisahkan dalam polibag yang baru. Rawat dan tanam jika sudah layak untuk dikebunkan


2. Metode BIT
Metode bit adalah metode pembibitan dari bonggol pisang dengan cara mengambil bonggol pisang kemudian membersihkannya dan membuat lubang pada tengah bonggol (apical meristem) untuk mematikan pusat pertumbuhan atau appical meristem

Cara Metode BIT :
a. Pilih bonggol pisang sebagai bibit
b. Bersihkan bonggol dan matikan titik tumbuh atau apical meristem
c. Rendam kedalam fungisida, bakterisida atau insektisida
d. Tanam di polibagatau di bedengan
e. Jika sudah tumbuh anakan, pisahkan dari induk dan pindahkan ke polibag agar bertumbuh. Jika sudah besar maka selanjutnya dikebunkan


3. Metode PIF
Metode PIF adalag metode pembibitan dengan menggunakan bonggol untuk kemudian membuat irisan melintang pada pusat pertumbuhan bonggol  (apical meristem) untuk merangsang tumbuhnya anakan pisang.

Cara Metode PIF
a. Pilih bonggol yang sehat 
b. Bersihkan bonggol dari akar pisang
c. Pangkas batang pisang sampai bonggol
d. Bikin irisan melintang untuk merangsang perbanyak anak pisang
e. Rendam dalam fungisida, bakterisida dan insektisida
f. Tanam dalam bedeng atau polibag
g. Pisahkan anakan pisang yang telah dihasilkan dan tanam kedalam polibag untuk pembesaran sebelum ditanam dikebun.


Demikian teknik dasar perbanyak pisang yang dapat kita lakukan untuk mengurangi biaya pengadaan bibit dengan tetap menjamin keunggulan bibit.

Mrajak


Pembibitan Pisang dengan Bonggol Metode Split









Pembibitan pisang metode split adalah salah satu metode perbanyakan vegetatif yang bertujuan untuk menghasilkan bibit pisang dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Metode ini dilakukan dengan cara membelah bonggol (umbi batang) pisang** sehingga tunas-tunas baru dapat tumbuh dari potongan tersebut.


Tahapan Teknik Pembibitan Pisang Metode Split

1. Pemilihan Induk Pisang

a. Pilih induk pisang yang sehat, bebas dari hama dan penyakit. 
b. Bonggol berasal dari tanaman pisang yang sudah berbuah atau telah dipanen.
c. Usahakan bonggol memiliki tunas mata (calon tunas baru) yang tampak jelas.


2. Penggalian dan Pembersihan Bonggol

a. Gali bonggol pisang hingga ke bagian bawah tanah menggunakan cangkul atau linggis. 
b. Bersihkan bonggol dari tanah, akar, dan bagian yang busuk atau rusak.


3. Pemotongan Bonggol (Metode Split)

a. Potong bonggol menjadi empat bagian atau lebih (tergantung ukuran bonggol). 
b. Setiap potongan harus memiliki mata tunas (calon tunas) minimal 1–2 buah.
c. Lakukan pemotongan dengan hati-hati menggunakan pisau atau parang yang steril.


4. Perendaman dengan Fungisida

a. Rendam potongan bonggol dalam larutan fungisida atau disinfektan selama 10–15 menit untuk mencegah serangan jamur atau penyakit. 
b. Tiriskan dan biarkan potongan bonggol mengering di tempat teduh selama 1–2 hari.


5. Penanaman Potongan Bonggol

a. Siapkan media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. b. Tanam potongan bonggol dengan **mata tunas menghadap ke atas** pada polybag, bedengan, atau langsung di lahan pembibitan. 
c. Kedalaman tanam sekitar 5–10 cm, kemudian timbun dengan media tanam.


6. Perawatan Bibit

a. Siram secara rutin untuk menjaga kelembapan media tanam, tetapi jangan terlalu basah agar tidak busuk. 
b. Letakkan di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung. 
c. Pantau pertumbuhan tunas; tunas biasanya akan mulai muncul dalam 2–4 minggu.


7. Penyapihan Bibit

Setelah tunas tumbuh setinggi 30–50 cm dan memiliki beberapa daun, bibit pisang dapat dipindahkan ke lahan tanam permanen.


Kelebihan Teknik Split

- Dapat menghasilkan banyak bibit dari satu bonggol induk.  

- Prosesnya relatif sederhana dan murah.  

- Cocok diterapkan oleh petani skala kecil maupun besar.  


Kekurangan Teknik Split

- Membutuhkan perhatian ekstra dalam pemilihan bonggol dan perawatan bibit.  

- Risiko infeksi penyakit jika peralatan atau media tanam tidak steril.  


Dengan teknik split, perbanyakan bibit pisang menjadi lebih efisien dan ekonomis. Jika dilakukan dengan benar, teknik ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan ketersediaan bibit pisang yang berkualitas.